Wali paidi tidak tahu apa yg
dialaminya saat ini, dia sering mendengar benda2 yg berada disekitarnya
sama berdzikir, mulai sapu lidi yg biasa dipergunakannya, sandal para
santri yg ditatanya semuanya pada berdzikir, sampai suatu pagi wali
paidi dipanggil mbah romo kiai, dan seperti biasanya mbah romo kiai
menemui wali paidi diteras ndalem didampingi kopi plus rokok kretek
kesayangannya
Setelah menyuruh wali paidi untuk meminum kopinya dan memberinya rokok mbah romo kiai berkata :
“
nak, apa yg kamu alami itu hal yg wajar saja, kamu jgn risau, setiap
orang yg belajar membersihkan hatinya dan mengajaknya untuk berdzikir
setiap saat , maka akan mengalami seperti apa yg kamu alami sekarang,
bahkan mendengar lolongan anjing pun akan terdengar seperti suara orang
yg berdzikir, itu semua pantulan dari hatimu, kamu pasti ingat dg
hadist yg menceritakan ketika nabi mendengar kerikil yg di pegangnya
sama berdzikir….”
“ inggih kiai….” Tutur wali paidi
“
besok kamu berangkatlah ke malang, berziarahlah ke makam habib
Abdullah bilfaqih dan ayahnya habib abdul qodir bilfaqih, tapi sebelum
kamu duduk, bacalah salam ini ..” kata romo kiai sambl menyerahkan
secarik kertas kpd wali paidi
Wali paidi dg takdzim menerima kertas kecil pemberian romo kiai.
“ bacalah …” perintah romo kiai
“ salamullahi ya saadah…..dst “ wali paidi membacanya dg melagukan salam tsb
“
salam itu mmg sudah umum, dan disetiap kuburan wali banyak tergantung
ucapan salam itu, andai nanti ketika kamu sdh sampai di makam habib,
dan habib tidak berada di makam, maka ketika habib mendengar ucapan
salammu itu, insya Allah habib akan kembali pulang ke makamnya dan
menemui kamu “ ucap romo kiai menjelaskan
“ inggih kiai.” Jawab wali paidi
“ kamu naik sepeda motor si sofyan saja…” perintah kiai, sofyan adalah putra romo kiai
Besoknya
wali paidi berangkat ke malang, ke pemakaman umum kasin, romo kiai
berkata, makam habib Abdullah dan habib abdul qodir berada dipemakaman
umum kasin, hanya itu petunjuk dari romo kiai, sedangkan wali paidi
tidak tahu dimana daerah kasin itu, wali paidi tdk berani bertanya lebih
jelas pada romo kiai, karena menjaga tata krama, wali paidi manut dan
berusaha melaksanakn perintah romo kiai tanpa banyak bertanya dan
protes
Sesampai dimalang wali paidi lansung menuju
alun-alun kota malang, setelah memarkirkan sepedanya wali paidi clingak
clinguk mencari tukang parker, tidak lama kemudian ada tukang parker
yg menghampirinya, wali paidi lalu bertanya kepadanya dimana daerah
kasin itu, setelah mendapat penjelasan dari tukang parkir tsb wali
paidi lansung berangkat ke daerah kasin sesuai petunjuk yg diterimanya
Kira – kira sepuluh menitan wali paidi sudah berada di daerah kasin,
“ sekarang tinggal mencari dimana letak pemakaman umum kasin..” bathin wali paidi
Wali
paidi bertanya – Tanya kepada orang2 yg ditemuninya, ternyata menurut
keterangan mereka pemakaman umum kasin ada dua, wali paidi lalu
menerangkan kalau dia berniat ziarah ke makam habib Abdullah bil faqih
dan abahnya habib abdul qodir bil faqih, setelah mendapat petunjuk yg
jelas mengenai arah2 ke makam, wali paidi melanjutkan perjalanannya,
tapi wali paidi tetap tidak dapat menemukan makam tsb, karena ketika
sudah dekat ada saja orang yg menunjukkan arah yg salah. Jadinya wali
paidi muter2 saja diwilayah kasin,
Setengah jam lebih
wali paidi berputar – putar diwilayah kasin, karena setiap wali paidi
bertanya jawabannya berbeda – beda, wali paidi gundah hatinya, badannya
tiba2 terasa capek semua, dia lalu menghentikan sepeda motornya di
tepi jalan, dia turun dari sepeda, sejurus kemudian wali paidi
mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya, ditengah2 merokok wali paidi
mulai tawasulan, setelah selesei wali paidi berkata dalam hatinya
“
mbah habib abdul qodir, mbah habib Abdullah, saya mau ke makam
panjenengan, tolong tunjukkan dimana makam panjenengan…..” bathin wali
paidi
Lalu wali paidi naik sepeda motornya dan mulai
melanjutkan perjalanannya, wali paidi mengikuti apa kata hatinya, kira2
baru berjalan 50 meter, wali paidi mencium bau harum semerbak,
“ Alhamdulillah makam mbah habib sudah dekat…” bathin wali paidi
Wali
paidi mengikuti bau harum yg di ciumnya dan tidak begitu lama akhirnya
wali paidi sudah berada di depan makam umum kasin, wali paidi berputar
dan masuk makam dari samping, tampak di tengah makam ada bangunan
kecil yg atasnya ada kubahnya yg berwarna hijau, dibawah kubah inilah
makam habib abdul qodir bil faqih dan putranya habib Abdullah bil faqih
Ketika berada tepat di depan makam yg ada pagar stainlessnya, wali paidi membaca salam yg di catatkan oleh romo kiainya,
“ salaamullahi ya saadah minarrohmani yaghsyakum….” Ucap wali paidi,
Baru
satu baits dibaca hawa di sekitar wali paidi terasa sudah lain dari yg
tadi, saking terkejutnya wali paidi sampai terdiam sebentar, lalu dia
melanjutkan membaca syiir salam itu sampai selesei , wali paidi
menunduk dg penuh ta’dzim, wali paidi merasa ada dua sosok yg agung yg
mengawasinya dari dalam
Setelah selesei membaca syiir
salam, wali paidi beranjak ke dekat makam dan duduk memulai membaca
tahlil, baru saja wali paidi duduk, tiba2 seakan ada suara bedug yg
ditabuh, dum…..di iringi hawa yg menerpa tubuh wali paidi, ketika hawa
itu menerpa tubuh wali paidi, seluruh tubuh wali paidi serentak
berdzikir… Alah…Allah…Allah….
Wali paidi membaca tahlil
di iringi dengan suara bedug dum….Allah…Allah…Allah…
dum….Allah…Allah…Allah… ketika hawa itu menerpa wali paidi, serentak
seluruh tubuhnya berdzikir……
WALI PAIDI 26
Wali
paidi menyeleseikan pembacaan tahlilnya tepat adzan magrib
berkumandang, wali paidi berjalan mundur ketika keluar dari makam, dia
lansung menaiki sepedanya mencari masjid terdekat, wali paidi mengikuti
adzan yg didengarnya, dia berniat untuk sholat dimasjid terdekat, tapi
semakin wali paidi mendekat suara adzan itu terdengar semakin menjauh,
akhirnya wali paidi memutuskan untuk putar balik mencari masjid yg lain, wali paidi merasa masjid yg dituju tidak mau menerimanya,
Wali
paidi menyusuri jalan ke arah alun2 kota malang, dia berjalan pelan,
bersiap kalau ada masjid yg dilaluinya dia akan berhenti, Ketika
wali paidi berada didepan rumah makan cairo ( resto menu timur tengah )
hatinya menyuruhnya untuk belok kiri, setelah berjalan 20 meteran wali
paidi melihat ada masjid di sebelah kiri jalan, masjid tersebut
posisinya agak masuk kedalam, wali paidi memasukkan sepedanya dan parkir
dihalaman masjid, terlihat sebagian jamaah sudah keluar dari masjid
karena sholat magrib sudah selesei dilaksanakan, wali paidi melangkah
masuk mencari kamar kecil, lalu keluarlah seorang yg kulitnya agak hitam
dan berambut agak gondrong dari dalam masjid, orang tersebut seakan
menyambut wali paidi,
"
mungkin orang ini tukang becak, melihat dari sarungnya yg ngelinting dan
baju kokonya yg putih lusuh dan mangkak " bathin wali paidi
Tapi
betapa kagetnya wali paidi, ketika dia bertanya kepada orang tersebut
dimana letak kamar kecil, wali paidi melihat dg jelas wajah orang
tersebut ketika menunjukkan arah ke kamar kecil, ternyata orang yg
dikiranya tukang becak ini adalah seorang habib, dilihat dari sorot
matanya dan wajahnya,
Wali
paidi kekamar kecil dg perasaan tidak tenang, dia merasa berdosa karena
mengira habib tsb sebagai tukang becak, wali paidi berniat sehabis dari
kamar kecil akan meminta maaf kepadanya, Tapi ketika wali
paidi selesei berwudlu dan mau masuk ke masjid, habib yg dimaksud sudah
tidak ada, wali paidi mencarinya di parkiran tidak ada, dan mencarinya
didalam masjid juga tidak ada, wali paidi merasa menyesal krn gampang
menyangka buruk kepada orang lain, gampang menilai seseorang dari
tampilan luarnya.
Wali paidi
tidak tenang ketika melaksanakan sholat magrib, dia meminta kepada Allah
didalam sholatnya untuk dipertemukan dg habib tsb, ketika wali paidi
mengakhiri sholatnya dg mengucapkan salam, dan ketika dia mengucapkan
salam yg kedua dg menoleh kekiri, dilihatnya habib yg dicarinya sudah
berdiri disamping kirinya, wali paidi berniat mendekat mau mencium
tangannya, tapi habib muda tersebut lansung lari keluar dari masjid
menuju jalan raya terus hilang entah kemana....
"
subhanallah ternyata dikota malang yg hiruk pikuk ini masih ada kekasih
Allah yg berseliweran, seharusnya aku tadi minta kepada Allah tdk hanya
bertemu tapi juga minta bisa diberi kesempatan untuk mencium
tangannya..." bathin wali paidi
Setelah
berdzikir sebentar, datanglah seorang pemuda pengurus masjid
mendekatinya sambil memberi secangkir teh jahe kepadanya, dan wali paidi
melihat banyak habib2 sepuh mulai berdatangan memasuki masjid, rupanya
sehabis magrib dimasjid ini diadakan rutinan membaca ratibul haddad,
wali
paidi berniat untuk keluar, karena dia merasa tidak pantas mengikuti
acara tersebut, melihat yg datang semuanya berjubah, sedang dirinya
bercelana jean dan berkaos oblong hitam dg gambar gus dur yg tertawa
Ketika wali paidi berdiri, dia mendengar suara tanpa wujud yg berkata kepadanya
" kamu mau pergi kemana, apakan kamu tidak malu, menolak undangan Nabi Muhammad..."
Wali
paidi duduk kembali, mengurungkan niatnya untuk keluar masjid, dia
mengikuti pembacaan ratibul haddad itu sampai selesei, wali paidi merasa
malu sekali kepada habib2 sepuh yg hadir dimajlis, terutama kepada Nabi
Muhammad yg mengundangnya....
BERSAMBUNG Ke EPS 27
sumber : http://ekapitano.blogspot.co.id
Setelah mengunjungi Blog ini semoga menjadi sehat lahir batin, terbuka akal budi dan hatinya, murah rejeki, gampang jodoh dan Berjalan kepada Alloh dengan bimbingan ridho dan karunia Nya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mimpi 23 Romadhon 1442 H
Sore kisaran jam 10 malam aku berangkat tidur biasanya tengah malam ini karena, mbarep lagi kongkow-kongkow jadi area kekuasaanku di ambil ...
-
Beliau terlahir dari orang tua yang senag dan gemar beribadah, ayahandanya adalah seorang kyai dari para kyai, namun tak tenar dikalangan ...
-
Oleh Halim Ambiya Bunga melati di balkon itu tampak berubah warna daun-daunnya. Tak lagi hijau tua seperti biasanya. Bunga-bunganya mulai...
-
Tentang Penulis ANDI BOMBANG, sulung dari tiga bersaudara. Lahir di Magelang, 24 September 1970. Ayahnya Bugis, ibu...
7 comments:
assalamualaikum. makasih banyak atas cerita penuh isi dan makna. sinten sebenarnya pengarang dan penulis cerita niki nggih? matur nuwun
Waalaikum salam wrwb...
Saya jawab salamnya.. krn saya juga pengin kenal penulis kisah Wali Paidi. Kalo cermati gaya penulisannya mirip tulisan bung Febrian Hubba. Kalo menilik ga ada nama penulisnya pastinya tulisan mas mpud sendiri. Semoga.
Waalaikum salam wrwb...
Saya jawab salamnya.. krn saya juga pengin kenal penulis kisah Wali Paidi. Kalo cermati gaya penulisannya mirip tulisan bung Febrian Hubba. Kalo menilik ga ada nama penulisnya pastinya tulisan mas mpud sendiri. Semoga.
Waalaikum salam wrwb...
Saya jawab salamnya.. krn saya juga pengin kenal penulis kisah Wali Paidi. Kalo cermati gaya penulisannya mirip tulisan bung Febrian Hubba. Kalo menilik ga ada nama penulisnya pastinya tulisan mas mpud sendiri. Semoga.
Bukan tulisan saya saya copas dari ael kapitano sumber tulisan biasanya saya cantumkan
subhanallah...
Assalamualaikum ww.
Mohon info, cerita Wali Paidi, dari no. 18 kok lompat nomornya?
Post a Comment