Sesampainya dirumah sehabis dari gunung arjuna, wali paidi
menjalankan aktifitas sebagaimana biasanya, tiap pagi wali paidi pergi
kepasar berjualan minyak wangi, orang2 dipasar dan dirumahnya biasa
memangilnya kang paidi tukang minyak, sekitar jam 1 siang wali paidi ini
menutup tokonya dan pulang,
setelah sholat ashar sehabis
istirahat siang wali paidi mengajari anak2 kecil dilanggarnya belajar
membaca al qur'an sampai waktu magrib, dulu dilanggar wali paidi yg
sederhana ini ramai sekali dipenuhi anak2 kecil yg belajar mengaji, tapi
setelah ada sistem iqro' dan qirati, langgar wali paidi ini sepi, anak2
pada pindah ke TPQ2 yg memang banyak tersebar dikampungnya wali paidi
ini,
wali paidi sebenarnya juga ikut pelatihan metode iqro
maupun qiroati yg diwajibkan kepada seluruh guru TPQ guna mendapatkan
syahadah (semacam ijazah), tapi wali paidi tidak lulus dlm pelatihan ini
krn seringnya wali paidi merokok dan bawa kopi di dalam kelas. jadinya
di langgar wali paidi ini metode yg digunakan tetap memakai metode
lama yaitu metode bagdadi, krn bagi guru TPQ yg tdk pny syahadah tdk
boleh mengajar dg memakai metode iqro maupun qiroati dan lama kelamaan
murid2 wali paidi habis tinggal 5 anak saja yg tetap mengaji di
langgarnya wali paidi, orang tua dari kelima murid wali paidi ini tetap
mempercayakan anaknya ke wali paidi ini di sebabkan masalah ekonomi,
mereka adalah orang2 miskin yg tidak mampu membelikan seragam TPQ dan
buku terhadap anak mereka, daripada tidak mengaji mereka tetap
menitipkan anak2nya kpd wali paidi, krn dilanggar wali paidi ini tidak
ada tarikan uang, mereka bebas dari biaya apapun, malah mereka sering
dikasih uang jajan oleh wali paidi ini.
menjelang magrib
datanglah seorang pemuda yg kira2 berumur 35 tahun mencari wali paidi,
pemuda ini adalah seorang murid thoriqoh yg disuruh gurunya mencari
wali paidi.
" nak carilah kiai didaerah ini namanya ali
firdaus tapi orang2 dikampungnya biasa memanggil dg sebutan paidi (
orang yg memberi faedah ), umurnya seumuran dg mu, dan hanya beliau
satu2nya yg bernama paidi di kampung itu, kalau kamu ktmu dengannya
sampaikan salamku dan mintalah nasehat padanya" begitulah yg dikatakan
guru pemuda ini kepadanya,
waktu itu pemuda ini disuruh
mencari wali paidi karena seringnya pemuda ini mengalami hal2 aneh,
seperti ketika sholat, tiba2 ia sudah berada di makkah dan sholat
dihadapan ka'bah, dan banyak orang yg melihatnya sholat di atas daun
padahal dia ada dirumah, pemuda ini akhirnya sowan kepada gurunya dan
melaporkan semua kejadian yg dialaminya, dan disuruh mencari kiai ali
atau kiai paidi.
sesampai dikampung yg dimaksud, pemuda ini bertanya2 kpd orang2 dimanakah rumah kiai paidi.
" disini tidak ada yg namanya kiai paidi, yg ada kang paidi seorang penjual minyak wangi..
" begitu jawab orang kampung ketika ditanya pemuda ini
" baiklah, dimana rumah kang paidi penjual minyak wangi itu " tanya pemuda ini,
pemuda
ini yakin bahwa kang paidi itulah kiai paidi yg dicarinya krn gurunya
jg bilang bahwa nama paidi hanya satu orang dikampung ini.
pas
waktu magrib pemuda ini sampai dirumah wali paidi, pemuda ini bertanya
kepada seorang wanita yg berada didepan rumah wali paidi
" apakah benar ini rumah kang paidi penjualminyak wangi "
"
benar nak, dia ada dilanggar itu, sedang ngimami sholat magrib " jawab
wanita itu sambil menunjukkan langgar yg berada disebelah rumah wali
paidi
" terima kasih bu.." jawab pemuda ini sambil menuju ke langgar guna sholat magrib dan sekalian sowan kpd kiai paidi.
sehabis
wudlu pemuda ini masuk ke langgar sholat berjamaah bersama yg lain,
dilihatnya yg sholat dilanggar ini cuma 3 orang, di berdiri disamping
mereka, ketika pemuda ini mendengar surat alfatihah yg dibaca wali
paidi, hati pemuda ini menjadi galau krn wali paidi ini ketika membaca
huruf "ain" menjadi "ngg" , robbil 'alamin menjadi robbil ngalamin.....
"
gimana mau khusu' dan diterima sholatnya wong bacanya aja udah keliru,
apakah tidak salah gurunya menyuruhnya sowan kepadanya " gumam pemuda
ini dlm hati..
setelah salam dan melakukan wirid seperti
biasa pada umumnya, wali paidi ini melanjutkan dg sholat sunnah dan
sehabis sholat sunnah wali paidi ini keluar dari langgar dan duduk2
diteras sambil merokok...
pemuda ini menghadap kepada wali paidi
" assalamu'aaikum..." salam pemuda ini
" wa ngalaikum salam..." jawab wali paidi sambil tersenyum
setelah
menyampaikan salam gurunya kepada kiai paidi, pemuda ini menceritakan
maksud kedatangannya dan menceritakan hal2 aneh yg dialaminya kpd wali
paidi.
" hmm...saya jg heran, kok km sampai bisa seperti
itu yah...mengalami hal2 yg menakjubkan padahal sholat kamu tadi aja
masih sibuk ngurusi tajwid daripada ingat kepada Allah..." kata wali
paidi kepada pemuda ini
seketika pucatlah wajah pemuda ini, dan dalam hati pemuda ini berkata :
"
masya Allah...ternyata gurunya tidak salah mengenai kiai muda ini "
pemuda ini semakin menundukkan kepalanya dihadapan wali paidi ini...
WALI PAIDI 6
Pemuda
santri thoriqot ini hanya diam , tidak berani berkata banyak didepan
wali paidi, suasana jadi hening, hanya terdengar suara wali paidi yg
menghisap rokoknya,
“monggo kopine kang, dan ini rokoknya “wali paidi menawarkan kopi dan rokok dji sam soenya
“iya terimakasih...” setelah menyeruput kopinya pemuda ini mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya
“gimana khabarnya mas kiai mursyid “tanya wali paidi
“alhamdulillah baik-baik saja “jawab pemuda ini
“nanti sehabis sholat isya’ kamu dzikir aja di musholla sini, kalau
nanti kamu tiba2 berada di tempat yg asing , kamu baca la haula wala
quwwata illa billah 3x “pesan wali paidi
“iya , mas paidi “jawab pemuda ini
Tidak lama kemudian terdengar suara adzan berkumandang, menunjukkan
kalau waktu sholat isya’ telah tiba, tampak 3 orang yg tadi sholat
magrib telah datang, setelah berwudlu mereka bertiga masuk ke musholla
menunggu wali paidi. Wali paidi berdiri masuk ke dalam musholla dan
mempersilahkan pemuda thoriqot ini untuk ngimami sholat isya’, tapi
pemuda ini tidak mau,
Wali paidi
akhirnya maju dan dimulailah sholat isya’ berjamaah, Pemuda thorqot ini
sholat tepatdibelakang wali paidi, jadi pemuda ini dapat mendengar dg
jelas suara wali paidi, tapi pemuda ini tidak mau mengulangi kesalahnnya
diwaktu sholat magrib tadi, sambil membaca fatihah pemuda ini mulai
mengajak hatinya berdzikir Allah...Allah...Allah...
Pemuda ini mulai merasakan ketenangan dalam sholatnya, suara hiruk
pikuk disekitar musholla mulai hilang, suasana menjadi hening yg
terdengar hanya suara wali paidi dan suara hatinya yg berdzikir, lama
kelamaan suara wali paidi yg tadinya cemplang dan terdengar tidak
bertajwid berubah menjadi sangat merdu dan sangat fasih, suara dan
bacaan wali paidi bagaikan suara dan bacaan imam masjidil haram, setelah
mendengar salam barulah pemuda ini seakan tersadar kembali lagi
kedunia.
Setelah
membaca wirid seperti pada umumnya wali paidi mundur, melaksanakan
sholat sunnah dua rokaat, setelah sholat wali paidi mendekati pemuda
thoriqot ini
“sampeyan disini aja , dan mualilah berdzikir seperti yg sampeyan lakukan “kata wali paidi
“iya mas paidi “jawab pemuda ini singkat
“ingat pesan saya tadi “kata wali paidi lagi
Pemuda
ini menggangguk, setelah ke tiga orang yg ikut jamaah tadi keluar, wali
paidi berdiri mematikan lampu musholla dan ikut keluar, tinggallah
pemuda ini sendirian di dalam musholla. Pemuda thoriqot ini lalu duduk
bersila, dan memulai membaca fatihah, tawasul kepada kanjeng nabi
muhammad dan diteruskan tawasul kepada guru2nya, setelahnya barulah
pemuda ini mulai membaca wirid yg selama ini selalu istiqomah ia baca,
lama kelamaan suasana mulai berubah, angin yg tadinya menghembus sepoi2
berubah menjadi kencang, satu persatu benda-benda yg berada didalam
musholla mulai hilang satu persatu, bahkan dirinya juga terasa ikut
hilang, beriringan dg hilangnya tubuh pemuda ini, tampak di pengimaman
ada cahaya putih yg kecil, hanya cahaya ini yg tampak karena semuanya
telah hilang dalam pandangan mata pemuda ini, dan dg sayup2 mulailah
terdengar suara orang yg berlalu-lanang membaca ta’bir dan tahmid,
cahaya
yg tadinya kecil mulai membesar dan teranglah seluruhnya, dan tampaklah
dg jelas didepan pemuda ini bangunan segi empat yg tertutup kain hitam
yg disekelilingnya terlihat banyak orang yg berjalan mengitarinya, masya
Allah ternyata pemuda ini telah berada di makkah , didalam masjidil
haram
Pemuda
ini membathin, benarkah aku ini sekarang berada dimasijid haram, timbul
keraguan didalam hati pemuda ini, dengan perlahan dia meletakkan
tangannya di atas marmer masjid, ada sesuatu yg hangat yg mengalir
ketangannya,
“ini marmer sungguhan “bathin pemuda ini lagi
Lalu
pemuda ini berdiri melihat lalu lalang orang2 yg sedang berthowaf,
ratusan ribu orang berjubel jadi satu dg pakaian putih saling bersahutan
memuji Allah, pemuda ini lalu teringat dg pesan wali paidi, kemudian
duduklah pemuda ini dan mulai membaca “la haula wala quwwata illa
billah”
ketika bacaannya sampai ke bacaan yg ke tiga, datanglah angin yg sangat
kencang, bumi makkah serasa bergoncang, seakan kena gempa, dan tanpa
bisa dicegah tubuh pemuda thoriqot ini terguling guling, suasana menjadi
gelap, tubuhnya baru terhenti ketika menabrak sesuatu, berangsur angsur
suasana menjadi tenang kembali, pemuda ini mulai membuka matanya,
betapa kaget dirinya, ternyata dia sekarang berada diatas tumpukkan
sampah, tempat yg tadinya dikira masjidil haram ternyata Tempat
Pembuangan Sampah.....
WALI PAIDI 7
setelah
beberapa hari bersama wali paidi, si murid thoriqoh ini menghadap
kepada guru mursyidnya guna melaporkan peristiwa yg dialaminya..
Kira2 sepuluh meter dari gerbang pondok, si murid ini sudah disambut kawannya yg juga mondok disitu dg berkata :
“ kang..sampeyan udah ditunggu mas yai didepan mushollah pondok...”
“ lho..yai sudah menunggu tho...” jawab simurid
“ iya kang...tadi kira-kira 1/5 jam yg lalu aku disuruh mas yai
membuat
dua kopi dan beliau berpesan, setelah membuat kopi tolong taruh di
depan mushollah dan cepat2 kamu kepintu gerbang karena dulurmu akan
datang...” terang kawan simurid
Mereka berdua memasuki
pintu gerbang pondok yg begitu kecil, pintu gerbang pondok disini memang
beda dg pintu gerbang pondok2 lainnya, pintu gerbang disini Cuma satu
daun pintunya dg ukuran 1 meter x 2 meter terbuat dari kayu yg dilapisi
seng, kalau ada orang yg tidak pernah kepondok ini pasti tidak tahu
pintu gerbangnya...
Pernah dulu abahnya mas yai ini mau
merenovasi pintu gerbang ini dg membuatnya agak lebar dan diperbagus,
tapi malamnya abahnya mas yai ini mimpi bertemu mbah yai yg mengatakan
“ nak...jgn dipugar pintu gerbang itu, biarlah seperti itu saja, biarlah orang mengira kalau disini tidak ada pondok..”
Setelah
mimpi tersebut abah yai urung merenovasi pintu gerbang pondok, Setelah
melewati pintu gerbang pondok si murid dan kawannya ini melihat mas yai
sudah duduk sambil merokok di depan mushollah pondok dan didepannya ada
dua cangkir kopi....
Si murid mengucapkan salam kpd mas yai :
“assalamu ‘alaikum..”
“wa alaikum salam” jawab mas yai
Setelah
mencium tangan gurunya si murid ini duduk didepan mas yai sedang
kawannya pergi tidak ikut duduk dengannya karena yg di panggil mas yai
bukan dia...( inilah adab seorang murid)
Setelahmenceritakan pengalamannya, si murid ini bertanya kepada guru mursyidnya:
“yai..ketika
sholat dulu,saya mendengar bacaan wali paidi itu tidak sempurna tapi
lama kelamaan suara wali paidi ini berubah menjadi sempurna dan sangat
merdu...apa maksud semua itu...”
Setelah menghisap rokoknya dalam2 mas yai ini berkata :
“
kamu kan jelas pernah mendengar, kata Nabi : bau mulut orang yg
berpuasa itu wangi bagaikan minyak kesturi dihadapan Allah....ketika
kamu mendengar suara kang paidi itu menjadi merdu, sesungguhnya kuping
yg kamu pakai untuk mendengar itu kupingnya gusti Allah...kalau kupingmu
sendiri yg kamu pakai maka terdengar seperti itu jadi terdengar tidak
sempurna menurutmu, tapi dihadapan Allah bacaan kang paidi ini begitu
merdu... begitu juga dg bau mulut orang yg berpuasa, akan tercium sangat
busuk kalau menciumnya itu dg hidung kita sendiri...”
Simurid ini bertanya lagi :
“apakah kang paidi ini juga orang thoriqoh...”
“iya..dia
murid abahku , kang paidi ini sebelum masuk thoriqoh perilakunya sudah
sangat berthoriqoh...kalau kamu melihat tingkah polahnya yg awur2an itu
hanya untuk menutupi ke sejati an dirinya... setahu saya kang paidi ini
orang yg tidak punya su’udzon kepada orang lain, kepada siapapun
orangnya baik anak kecil maupun maling , kang paidi ini tetap husnudzon,
inilah salah satu kelebihan kang paidi..” jawab mas yai
“
tapi..mengapa bukan yai sendiri yg mengatakan kepada saya kalau selama
ini tempat yg saya kira makkah itu sebenarnya tempat pembuangan
sampah..” tanya si murid lagi
“ hahahaha....itu memang
tugasnya kang paidi...dan lagi, tempat pembuangan sampah itu kan dekat
dg mushollah kang paidi...kalau aku yg menunjukkan, kamu akan bingung
berada dimana, sedangkan TPA itu jauh dari sini....
****
di tempat lain wali paidi sedang kedatangan seorang tamu yg pingin sekali bisa berangkat haji
“
kang ..saya ingin sekali bisa berangkat haji..tolong saya dikasih
amalan yg bisa membuat saya bisa berangkat haji...” pinta orang tersebut
“ saya tidak bisa...coba sampeyan minta kepada yai yg lebih mengerti soal itu..saya ini orang bodoh..” jawab ali paidi
“
tidak kang ..saya tidak keliru krn saya bermimpi kalau sampeyanlah yg
bisa menunjukkan jalan tersebut...” bantah orang tersebut
“
baiklah..kalau sampeyan memaksa....sehabis sholat shubuh sampeyan baca
surat yasin sebanyak 7 X...kalau ada apa2 sampeyan kesini lagi..” jawab
wali paidi
Setelah orang tersebut membacanya selama 1 bulan tapi tidak terjadi apa2 , orang ini kembali kepada wali paidi
“ tidak ada apa-apa kang....” kata orang yg kepingin haji ini
“
kalau gitu bacaan surat yasinnya ditambah surat waqiah sebanyak 7
x...nanti kalau ada apa-apa sampeyan kesini lagi...” kata wali paidi
Setelah
dibaca selama 1 bulan surat yasin dan surat waqiah ini tetap tidak
mengeluarkan tanda apa-apa, akhirnya orang ini kembali lagi ke wali
paidi
“ masih belum ada tanda apa-apa kang....” kata orang yg kepingin haji
Wali paidi terdiam dan memejamkan matanya sebentar selanjutnya dg mantab dia berkata kepada orang tersebut :
“ kalau begitu...tambah lagi dg surat tanah...pasti sebentar lagi sampeyan akan berangkat haji....”
“ ha..ha..ha...” orang yg kepingin haji ini tertawa terbahak bahak mendengar jawaban wali paidi....
“
“
anu kang...katanya para kiai.... haji itu tidak hanya ibadah ruhani
saja tapi juga ibadah jasadi terutama ibadah dengan bondo atau duit....”
jawab wali paidi dg mimik serius tapi terlihat lucu
WALI PAIDI 8
Wali
paidi menyusuri jalan, pergi tanpa arah dan tujuan, dia hanya berjalan
dan berjalan, Lupa akan makan dan minum, wali paidi pingin menghindari
orang2 yg mulai tahu kedudukannya, mulai banyak orang sekarang yg
memanggilnya gus, memanggilnya kiai bahkan ada yg terang2an
menggangilnya sang wali
Kehidupan wali paidi sekarang
tampak ramai, ada saja orang yg memerlukan bantuannya, soal jodoh, soal
penglaris dan ada juga yg hanya minta barokah do'a dan yg paling berat
ada yg minta diakui murid. Wali paidi merasa terusik, dia kepingin
merasakan kehidupannya yg dulu, orang2 hny mengenalnya sebagai penjual
minyak wangi, dg pengajar alif2an di musholla kecilnya
Dan
sekarang banyak orang yg berlomba2 pingin membangun mushollanya, Wali
paidi pingin menghindari itu semua, dia jengah akan semua pujian yg
dialamatkan pada dirinya, lebih2 akan datangnya malaikat yg
mengunjunginya baru2 ini.
Wali
paidi mulai memasuki hutan belantara, dia berjalan terus dan berhenti
ketika dia melihat didepannya ada sungai, Dia mendekati bibir sungai,
dilihatnya airnya begitu jernih, dia menunduk dan mulai membasuh tangan
dan mukanya, lalu wali paidi memperbarui wudlunya, karena wali paidi ini
diberi kemampuan oleh Allah untuk selalu dlm keadan suci ( punya wudlu )
atau bahasa ngaji sak paran parannya "da'imul wudlu "
Setelah
wudlu wali paidi baru sadar kalau ada orang yg agak jauh disampingnya,
orang itu sedang memancing. Wali paidi mendekati orang itu, dia merasa
orang itu bkn orang sembarangan melihat wajah dan tiba2 aja hati wali
paidi semakin tentram ketika melihat orang ini, Wali paidi mau
mengucapkan salam tapi kedahuluan orang tsb
" assalamu'alaikum kang paidi " ucap orang itu
" wa alaikum salam, kalau boleh tahu siapakan anda " tanya wali paidi keheranan
" untuk saat ini namaku syukron fahmi " jawab orang itu
Wali
paidi terdiam, dia hanya menunduk memikirkan jawaban orang tsb, dan
tiba2 saja sikap wali paidi berubah dg sendirinya tanpa ia sadari, wali
paidi bersikap seakan mengahadapi gurunya
" kang paidi
sampeyan tidak seharusnya menghindari semua itu, pujian2 itu adalah
ujian buatmu, ujian yg berupa pujian itu lebih berat dari penghinaan,
Allah mau meningkatkan derajad sampeyan..." ucap orang itu
Wali paidi semakin menunduk, ternyata orang yg sedang memancing ini tahu akan keadaan dirinya
"
kang paidi, dg menghidari pujian2 itu sama saja sampeyan menafikan
kekuatan Allah, krn smpyn merasa tidak mampu, padahal Allahlah yg
memberi kekuatan " kata orang itu lagi
Wali paidi hny bs diam dan semakinmenunduk, air mata mulai meleleh dr matanya
"
ingat, la haula wala quwwata illa billah, merasa mampu dan merasa tidak
mampu itu tidak boleh, itu sudah syirik khofi bagi orang setingkat
sampeyan, krn Allah yg memberi kekuatan, Allah meliputi segalanya "
Wali
paidi menangis sesunggukan, dia yakin orang yg di depannya adalah
nabiyullah Khidir, dia ingin bersalaman dgnya untuk memastikannya,
setelah menangisnya agak reda, wali paidi mengangkat wajahnya dan mau
bersalaman dg orang itu
Tapi orang yg mengaku bernama syukron fahmi sudah hilang dr hadapannya....
Setelah
bertemu sosok yg mengaku bernama syukron fahmi, wali paidi masih
terdiam dalam duduknya, masih terngiang2 ucapan sosok misterius yg
menggugah jiwanya itu.
Wali paidi berdiri membersihkan tempat
duduknya dan mulai melaksanakan sholat, setelah salam, wali paidi
berdiri lagi dan melakukan sholat lagi, begitu terus sampai malam kira2
sekitar jam 9 malam, wali paidi berhenti dan melanjutkan dg melakukan
wirid
Dia duduk bersila, memusatkan pikirannya, membuang jauh2
pikiran2 tentang dunia, menggerakkan hatinya untuk berdzikir sirr, dan
entah berapa lama hal ini terjadi, dan kemudian wali paidi merasakan
alam disekitarnya begitu hampa, tidak ada suara, semua yg berada
disekitarnya jadi hitam gelap gulita, wali paidi seakan menjadi udara yg
hampa dan bergerak mengitari alam yg hitam pekat ini.
Setelah
berkeliling tampak didepannya ada dua sosok manusia yg sedang duduk
seperti duduknya orang tahiat, dan berdiri disamping keduanya sosok
berjubah putih yg bercahaya
Lamat-lamat wali paidi mengenali salah satu sosok yg duduk didepannya tsb.
" tidak salah lagi, beliau adalah imam ghozali mujtahid islam " bathin wali paidi
Lalu wali paidi melihat sosok baju putih itu maju kedepan dan berkata kepada sesuatu yg didepannya, sesuatu yg tdk terlihat
" gusti... bagaimana menurut njenengan thdp kedua kekasihmu ini yakni nabi musa dan al ghozali...? " tanya sosok putih itu
Lalu ada suara yg mengatakan
"
musa dg ijinku bisa menghidupkan orang yg telah mati, tapi aku lebih
suka thdp al ghozali krn dia dg ijinku pula bisa menghidupkan hati
hamba2ku yg telah mati, banyak menghilangkan kebodohan dan membuka jalan
buat hamba2ku untuk lebih mengenalku...."
Lalu ketiga sosok itu samar2 hilang dari pandangan wali paidi
Lalu lamat2 terdengarlah adzan subuh, sedikit demi sedikit alam mulai terlihat kembali
Setelah sholat, wali paidi bangkit dan kembali pulang....
BERSAMBUNG Ke EPS 9
sumber :http://ekapitano.blogspot.co.id
Setelah mengunjungi Blog ini semoga menjadi sehat lahir batin, terbuka akal budi dan hatinya, murah rejeki, gampang jodoh dan Berjalan kepada Alloh dengan bimbingan ridho dan karunia Nya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mimpi 23 Romadhon 1442 H
Sore kisaran jam 10 malam aku berangkat tidur biasanya tengah malam ini karena, mbarep lagi kongkow-kongkow jadi area kekuasaanku di ambil ...
-
Beliau terlahir dari orang tua yang senag dan gemar beribadah, ayahandanya adalah seorang kyai dari para kyai, namun tak tenar dikalangan ...
-
Oleh Halim Ambiya Bunga melati di balkon itu tampak berubah warna daun-daunnya. Tak lagi hijau tua seperti biasanya. Bunga-bunganya mulai...
-
Tentang Penulis ANDI BOMBANG, sulung dari tiga bersaudara. Lahir di Magelang, 24 September 1970. Ayahnya Bugis, ibu...
No comments:
Post a Comment