" kring...kring......kring...."
wali paidi melihat hapenya, terlihat sebuah nama yg wali paidi sangat
mengenal dan menghormatinya, wali paidi mengangkat hapenya
" bro....ayo ngopi....." suara terdengar dr seberang
" siap...bro..." jawab wali paidi
wali paidi bergegas ganti pakaian, sarung wadimor dan baju
ditanggalkannya, dia ganti memakai celana yg bawahnya mengecil yg dia
tdk tahu celana apa ini namanya, kaos oblong ketat warna hitam dan
rambut gaya kim jong il yg lg ngetrend saat ini, yg kanan kiri dipotong
tipis tp atasnya dibiarkan lebat, wali paidi baru kemarin potong rambut
model begini di tukang potong rambut madura
wali paidi bergaya seperti ini demi menghormati teman yg mengajaknya
ngopi ini, wali paidi ini sampai sekarang masih heran dg temannya yg
satu ini, penampilannya " mas bro banget " padahal kalau tahu dan lama
bergaul dgnya, temannya ini luas dan dalam laksana samudera
wali paidi berangkat, padahal dia belum tahu temannya ini ngopi dimana, yg penting dia berangkat dg niatan nyambung seduluran.
tdk lama kemudian hapenya berbunyi, ada sms masuk
" aku tunggu di broJan coffee....." bunyi sms
" oke meluncur bro..." balas wali paidi dlm smsnya
sekitar satu jam an wali paidi sudah sampai di warung yg dimaksud,
caffe yg bergaya modern dan gaul, wali paidi masuk kedalam, dilihatnya
temannya ini sudah ada didalam bersama kawan2nya
" hai....sini bro..." ucap temannya mempersilahkan duduk
wali paidi mengangkat tangannya ( say hello ) kemudian duduk, tidak
lama kemudian datang seorang perempuan menyodorkan menu kpd wali paidi
" pesan apa bro..." ucap wali paidi kepada temannya
" terserah bro..." kata temannya
wali paidi mengambil menu dan membukanya, wali paidi mulai kebingungan
dg gambar menu yg dilihatnya, gambar makanan dan nama yg aneh2
terpampang didepan wali paidi, wali paidi bingung karena selama ini wali
paidi kalau ke warung tahunya hanya rawon dan nasi pecel, wali paidi
mencoba melihat menu minuman, wali paidi tambah bingung karena gambar
kopi hitam yg dicarinya tdk ada, yg ada hanya minuman warna warni dan
aneh2, ada kopi tapi sdh dimodifikasi sedemikian rupa
" ini aja bro.." wali paidi menunjuk gambar minuman yg menurutnya menarik
" gak makan..." ucap temannya
" gak bro..." ucap wali paidi
" disini makanannya jg ada nasinya lho..." goda temannya tahu kalau wali paidi bingung
" gak bro udah kenyang..." kata wali paidi
wali
paidi sendiri tidak tahu mengapa dirinya merasa gak selera dan merasa
kenyang setelah melihat gambar makanan dimenu. setelah makanan datang,
mulailah wali paidi ngobrol-ngobrol, asap rokok mulai mengepul diantara
mereka, mild, sam soe, marlboro berserakan diatas meja suasana di caffe
sangat ramai, disebelah meja wali paidi ada sekelompok muda mudi yg
sangat ramai, tertawa dan bersenda gurau dg hebatnya
" biarkan saja mereka bro, mereka itu masih mimpi, nanti kalau mereka
bangun mereka akan menangis- nangis...." ucap temannya kpd wali paidi
wali paidi kaget, tiba2 wali paidi seakan-akan melihat mereka yg sedang
bersenda gurau itu sudah mati berada dalam kuburnya dan menangis
menjerit-jerit karena siksa
" ya Allah...ya Allah...astaghfirullah...." ucap wali paidi dg kaget dan spontan
wali paidi berdiri lalu duduk, berdiri lagi lalu duduk lagi
" ya Allah...bro...bro...gimana dg diriku bro...gimana dg diriku bro..." ucap wali paidi dg menunduk
wali paidi merasa dirinya selama hidup didunia ini bagaikan orang yg
tidur dan bermimpi, dia sering melupakan Allah dan hanya mengejar
kenikmatan dunia, kelak kalau dirinya mati dia baru sadar, seakan bangun
dari tidurnya
" astaghfirullah.....astaghfirullah....." hanya itu yg keluar dr mulut wali paidi dg lirih.
BERSAMBUNG Ke Eps 37
Setelah mengunjungi Blog ini semoga menjadi sehat lahir batin, terbuka akal budi dan hatinya, murah rejeki, gampang jodoh dan Berjalan kepada Alloh dengan bimbingan ridho dan karunia Nya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mimpi 23 Romadhon 1442 H
Sore kisaran jam 10 malam aku berangkat tidur biasanya tengah malam ini karena, mbarep lagi kongkow-kongkow jadi area kekuasaanku di ambil ...
-
Beliau terlahir dari orang tua yang senag dan gemar beribadah, ayahandanya adalah seorang kyai dari para kyai, namun tak tenar dikalangan ...
-
Oleh Halim Ambiya Bunga melati di balkon itu tampak berubah warna daun-daunnya. Tak lagi hijau tua seperti biasanya. Bunga-bunganya mulai...
-
Tentang Penulis ANDI BOMBANG, sulung dari tiga bersaudara. Lahir di Magelang, 24 September 1970. Ayahnya Bugis, ibu...
No comments:
Post a Comment