Thursday, April 28, 2016

Wali Paidi Eps 13-15

MENGENANG GUS DUR DALAM RANGKA HAUL KE II BELIAU

Sehabis tahlil bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke II , wali paidi bersama warga berkumpul bareng ngopi bersama –sama , mereka saling berkelompok tiga sampai empat orang membicarakan dan mengenang Gus Dur , dan diselingi adu argument mengenai apa rahasia dibalik sepak terjang Gus Dur dimasa lalu.

Wali paidi tersenyum – senyum meihat tingkah laku mereka, wali paidi sendiri duduk – duduk bersama empat orang dg satu cangkir kopi besar berada ditengah, mereka berlima joinan bersama-sama, indah dan rukun sekali.

Paijo tetangga wali paidi mulai membuka pembicaraan dg bertanya kepada wali paidi

“ kang menurut sampeyan gimana gus dur selama jadi presiden yg Cuma sebentar itu..? “

“ sebelum kita membahas tentang itu semua, alangkah baiknya kita mengulas lagi sejarah sebelum Gus Dur jadi presiden “ jawab wali paidi

“ wah..sipp iki kang, gimana ceritanya…” kata teman – teman yg lain

Dulu ada seorang kiai didaerah blitar namanya kiai rohimi, beliau ini ahli istikhoroh, banyak sekali kiai yg sowan kepada kiai rohimi ini guna menanyakan apa makna isyarah yg diterima, dan kiai rohimi ini bisa menafsiri isyarah2 yg ditanyakan kepadanya, dan semuanya tidak pernah meleset, hamper 100 persen mendekati kebenaran.

Kehidupan sehari-hari beliau adalah sebagai petani desa yg sangat sederhana, tiap pagi beliau diantar cucunya pergi kesawah dg naik sepeda onthel, biasanya para tamu yg mau sowan kepadanya menunggunya didepan ndalem, menunggu beliau pulang, dan didalam rumah yg berdinding kayu jati itulah kiai rohimi menerima para tamunya, didalam rumah kiai rohimi ada sebuah kamar khusus yg disediakan untuk gus dur kalau berkunjung kesitu dan menginap.

Gus dur sebelum jadi presiden telah banyak menerima isyaroh2, dan menanyakan kepada kiai rohimi apa makna isyaroh2 yg dia terima

“ kang, kiai rohimi ini tingkatannya lebih tinggi daripada gus dur ya.., sampai gus dur sendiri minta tolong untuk menafsiri isyaroh yg beliau terima“ ucap paijo kepada wali paidi

“ tidak mesti begitu, kamu tahu pak ridwan tetangga kita, yang jadi dosen di sebuah salah satu universitas terkenal itu ..” Tanya wali paidi

“iya saya tahu kang…” jawab paijo

“ ketika ban mobilnya bocor, apa pak ridwan menambal ban mobilnya sendiri..” Tanya wali paidi lagi

“ tidak kang, pak ridwan jelas gak bisa, ban itu akan ditambalkan ke tukang tambal ban” jawab paijo

“ dg seperti itu, apa tingkatan tukang tambal ban itu lebih tinggi daripada tingkatan pak ridwan yg dosen itu…” Tanya wali paidi sekalilagi

“ ya tentu tidak kang, “ jawab paijo mulai mengerti

“begitulah apa yg terjadi diantara gus dur dan kiai rohimi ini tidak bisa jadi acuan siapa lebih tinggi tingkatannya “ jelas wali paidi

Wali paidi menyedot rokok dji sam soe nya dan nyeruput kopi sedikit lalu melanjutkan ceritanya

“sampeyan akan jadi orang nomor satu di Indonesia, tapi hanya sebentar “ ucap kiai rohimi kepada gus dur, menafsiri isyaroh yg diterima gus dur

“ berapa lama kiai…” Tanya gus dur

“ tidak sampai tiga tahun “ jawab kiai rohimi

“ tugas yang sangat berat “ ucap gus dur tanpa memperdulikan lama jabatannya

“ iya ini memang tugas yg sangat berat gus, dan sampeyan akan diturunkan oleh rakyat sampeyan sendiri..” kata kiai rohimi

“ kalau ini memang tugas, biarpun sebentar tidak apa-apa yg penting bermanfaat,” ucap gus dur

Gus dur menerima dg lapang dada isyaroh yg diterimanya dari kiai rohimi, beliau tidak peduli walaupun dalam kepimpinanya kelak , beliau di recoki dan akhirnya diturunkan dg tidak terhormat, gus dur berperinsip biarlah orang memusuhinya asal Allah menyayanginya, biarlah orang menghinanya asal Allah ridlo kepadanya

Beberapa bulan kemudian ganti para kiai sepuh yg mendapatkan isyaroh – isyaroh dari Allah mengenai Gus Dur, para kiai tidak mau gegabah dg menafsiri sendiri isyaroh yg diterima oleh mereka, para kiai sepuh sowan ke kiai rohimi menanyakan apa arti isyaroh yg mereka terima, memang nama kiai rohimi dikalangan para kiai2 NU sangat dikenal, krn dalam menafsiri isyaroh kiai rohimi ini jagonya.

Setelah mendapat arti isyaroh dari kiai rohimi , para kiai sepuh ini menyampaikannya kepada Gus Dur ,dan gus dur dg penuh ta’dzim menerima mereka dan mengucapkan terimakasih karena memperhatikannya selama ini, walau gus dur sendiri sudah tahu kalau dirinya akan jadi presiden, bahkan gus dur sudah tahu masa kepemimpinannya yg Cuma sebentar itu sebelum para kiai ini mengetahuinya, pertemuan ini dicium oleh wartawan, dan ramailah berita pertemuan dikala itu, dan para kiai sepuh ini dijuluki oleh wartawan sebagai poros langit, disesuaikan dg kelompok yg mengusung Gus Dur jadi presiden yaitu poros tengah, dan kebetulan pemimpin kelompok kiai sepuh ini adalah kiai faqih langitan tuban, jadi pas lah sebutan bagi mereka yaitu “poros langit”

Dan kita semua tahu gus dur secara mengejutkan benar – benar jadi presiden, walaupun gus dur dan para kiai sepuh sama sekali tidak terkejut dg hal itu, karena para kiai sepuh dan gus dur sudah tahu sebelumnya

Awal pemerintahan gus dur baik – baik saja, hubungan gus dur dg bu mega tampak mesra, mereka bergantian mengadakan sarapan pagi bersama, kadang di istana presiden kadang di istana wakil presiden, tapi lama kelamaan para koruptor dan penggila jabatan mulai kawatir dg ketegasan gus dur dalam memimpin Negara ini,
mereka mulai tidak bebas korupsi dan menumpuk – numpuk kekayaan pribadi karena ketatnya pengawasan gus dur dikala itu, mereka mulai mendanai para mahasiswa untuk mendemo gus dur, mengangkat isu-isu yg memojokkan gus dur, mereka para koruptor menunggu momen yg tepat untuk menjatuhkan gus dur
Gus dur memang terkenal dg gaya ngomongnya yg blak – blakan, gus dur berprinsip “ padhakno pengucapmu podho karo karepe atimu” , begitulah ketika gus dur dimintai pendapat oleh wartawan tentang bu mega yg sering diam aja, gus dur dg enteng menjawab

“ dia itu bodoh “ Jawaban gus dur itu didengar oleh pramono anung yg ketika itu kalau gak salah masih menjabat sebagai sekjen PDIP, dan oleh pramono ini jawaban gus dur itu disampaikan kepada ibu mega, ngambeklah bu mega waktu itu, bu mega tidak mau menemui gus dur ketika sarapan pagi bersama di istana wakil presiden,
dan inilah kesempatan yg ditunggu oleh para koruptor dan penggila jabatan, inilah celah yg bisa menurunkan gus dur dari kursi presiden, bathin mereka

Dan barulah para kiai sepuh dapat isyaroh lagi , kalau gus dur akan dilengserkan dari kursi presiden, para kiai sepuh atau kiai poros langit ini sowan lagi kepada kiai rohimi, minta pendapat dan minta solusi gimana baiknya dan supaya gus dur masih bisa jadi presiden, kiai rohimi mengatakan kepada para kiai

“ gus dur akan bisa tetap jadi presiden kalau mau minta maaf kepada ibu mega, walaupun gus dur tidak ada niat merendahkan ibu mega” ucap kiai rohimi,

biarpun kiai rohimi sdh tahu klo jabatan gus dur cuma sebentar, tapi kiai rohimi tetap memberi peluang kpd para kiai, kiai rohimi berkeyakinan bahwa Allah jualah penentu akhir suatu kisah, isyaroh hanyalah perlambang

Para kiai kembali menemui gus dur dan menyampaikan apa yg diperoleh dalam isyarohnya dan juga menyampaikan pesan kiai rohimi, tapi gus dur tidak mu melakukannya, bukan berarti gus dur tidak mau minta maaf krn malu atau gengsi, tapi apa yg dialami gus dur kurang lebih persis seperti apa yg dialami oleh sayyidina ali, ketika dalam peperangan sayyidina Ali mau membunuh orang kafir yg sudah terjatuh diatas tanah, sayyidina ali tiba2 mengurungkan niatnya ketika orang kafir itu meludahinya, orang kafir itu heran melihat sayyidina ali yg tiba-tiba urung membunuhnya dan orang kafir ini menanyakan hal tersebut , sayyidina ali menjawab,

” pertama aku berniat membunuhmu karena Allah, tapi ketika kamu meludahiku, terbesit perasaan marah kepadamu, maka aku urungkan niat membunuhmu krn ada niat selain Allah dihatiku…”

Gus Dur tidak mau minta maaf kalau niatnya karena ingin mempertahankan jabatan, gus dur tidak gila jabatan,dan gus dur memang sudah tahu kalau masa kepemimpinannya Cuma sebentar, dan kita semua tahu gus dur akhirnya berhasil diturunkan dari kursi kepresidenan karena kasus yg dibuat2 yaitu kasus buloggate.

Paijo dan kawan-kawannya terdiam mendengar cerita wali paidi ini,mereka merasa baru mendengar cerita gus dur dengan kiai rohimi, mereka sangat penasaran

“ apakah kang paidi pernah bertemu dg kiai rohimi.” Tanya paijo penasaran

“ tidak pernah “ jawab wali paidi santai dg menyedot rokoknya

“ lalu sampeyan dapat cerita dari mana “ Tanya paijo lagi makin penasaran

Wali paidi tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum dan menyeruput selepek kopi lalu ngeloyor pergi

WALI PAIDI 14

setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan arah dan tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu,
wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang,tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan.

wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam masjid sudah banyak sekali orang,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2 yg berada di dalam masjid, cahaya mereka inilah yg menerangi seluruh masjid,

tanpa sadar wali paidi memandangi tangannya, apa dia ikut juga bercahaya, wali paidi kaget ternyata tangannya juga mengeluarkan cahaya, wali paidi meneruskan pandangannya, dan ternyata kakinya dan seluruh badannya juga bercahaya....
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani memasuki masjid dan ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di barisan paling belakang krn hanya di barisan ini ada tempat yg kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat disela - sela tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg cahayanya sangat terang, sehingga wali paidi tidak bisa melihat wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu, suara imam yg begitu merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg dibaca oleh sang imam sholat.

setelah mengucapkan salam dan selesei sholat wali paidi baru tersadar ternyata disampingnya ini ada orang yg sangat dikenalnya, mbah parmin seorang kusir bendi dikampungnya, ternyata mbah parmin ini tubuhnya juga bercahaya, sebelum wali paidi hilang dari rasa kagetnya , mbah parmin sudah berkata kepadanya

" paidi...tolong kalo nanti dirumah jangan bilang siapa-siapa tentang masalah ini"

"baik mbah.."jawab wali paidi meneruskan dzikirnya

sehabis dzikir baru wali paidi mulai ngobrol lagi dg mbah parmin

"mbah siapa yg ngimami sholat subuh ini" tanya wali paidi

"beliau baginda Nabi Muhammad" jawab mbah parmin

"dan dibarisan depan itu adalah wali2 qutb, dan dibarisan berikutnya wali2 yg derajatnya dibawah wali qutb, mereka berbaris sesuai tingkatannya, baik yg sudah meninggal maupun yg masih hidup, semuanya hadir disini,"mbah parmin meneruskan penjelasannya

wali paidi tersenyum dan mbah parmin juga tersenyum karena mereka berdua sadar kalau berada dibarisan yg paling belakang, tidak lama kemudian acara dilanjutkan dg bersalam-salaman, sambil membaca sholawat, wali paidi bertemu guru mursyidnya dan wali2 yg selama ini cuma mendengar tentang ceritanya saja, wali paidi begitu bahagia karena bisa bersalaman dg para wali2 y selama ini sangat dicintainya dan dihormatinya, setelah acara bersalaman selesei, para wali pergi sendiri-sendiri dan tiba2 hilang entah kemana , tinggal wali paidi dan mbah parmin aja yg berada didalam masjid, setelah semua sudah pergi, baru wali paidi dan mbah parmin keluar dari masjid

"dimanakah ini mbah..."tanya wali paidi kepada mbah parmin

"di gunung pring magelang jawa tengah "jawab mbah parmin

wali paidi menoleh kebelakang , ternyata masjid itu sudah hilang

"udah di, aku pergi dulu yah, assalamuálaikum... "kata mbah parmin dan bersalaman dg wali paidi

mbah parmin berjalan disela-sela pepohonan dan lama-lama kelamaan hilang

"mbah...mbah..tunggu sebentar."wali paidi memanggil mbah parmin tapi mbah parmin sudah hilang ditelan keheningan hutan belantara...

"wadoh mbah...aku sebenarnya mau pinjem duwit buat sangu pulang .."wali paidi berkata sendiri

"terpaksa ngandol truck lagi ini.....wah..wah..." wali paidi dg tersenyum melangkah pergi juga.....

"selama ada rokok dan kopi gak masalah...syukur alhamdulillah "ucap wali paidi dg mengeluarkan rokok dari selipan kopyahnya lalu menyalakannya ....dan meneruskan perjalanannya

wali paidi tidak berani mencoba ilmu melipat bumi yg dimilikinya, karena wali paidi takut kesasar-kesasar seperti waktu itu wali paidi berjalan sambil mengenang kembali pertemuannya dg para wali juga baginda nabi barusan, walau paidi tidak dapat begitu jelas melihat wajah rosulullah, krn sangat terangnya nur cahaya tg terpancar dari tubuh rosulullah...
wali paidi masih ingat perkataan rosulullah ketika acara bersalam- salaman tadi,bahwa bala'' atau adzab Allah akan diturun, para wali disuruh oleh baginda Nabi untuk bersiap-siap menerimanya sesuai dg tingkatannya.....

ketika bala' atau adzab turun yg menanggung pertama kali adalah para wali2 Allah sesuai dg tingkatannya, semakin tinggi derajadnya semakin besar pula adzab yg ditanggungnya, para wali ini melakukan hal tersebut supaya ketika adzab itu sampai kepada umat manusia lainnya tinggal sedikit dan ringan, masya Allah betapa besar rasa cinta mereka kepada kita semua, kadang bala' atau adzab Allah itu tidak sampai menimpa umat manusia karena sudah habis ditanggung para wali, kalau bala' atau adzab Allah itu begitu besar dan luas maka
adzab itu baru menimpa manusia, dan bala' atau adzab yg paling ringan yg diterima oleh umat manusia adalah "ndas ngelu gak ngerti sebabe" kepala pusing tidak tahu penyebabnya disertai dg perasaan sedih dan galau yg tidak tahu penyebabnya juga... tanpa terasa wali paidi sudah sampai dijalan raya dan dilihatnya ada sebuah truck yg melintas, wali paidi menyetop dan minta tunutan.....

WALI PAIDI 15

Setelah dari pertemuan di gunung pring magelang jawa tengah, walipaidi jatuh sakit, karena perjalanan yg ditempuh wali paidi tidak semestinya, wali paidi pindah dari truck satu ke truck lainnya, kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh wali paidi tidak kuat menerima semua itu dan jatuh sakit. Wali paidi terbaring tak berdaya dipembaringan, badannya panas, matanya terlihat semakin cekung karena kurang tidur, tapi senyumnya masih tetap sama, cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga satu persatu menjenguk wali paidi, ada yg membawa buah2an dan ada yg memberi uang, sebagian para tetangga berinisiatif mengantarkan wali paidi untuk berobat di rumahsakit terdekat , tapi wali paidi menolaknya

“terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri “ jawab walipaidi

Para tetangga sangat sayang kepada wali paidi ini, bukan karena wali paidi ini wali ( karena para tetangga tidak tahu kalau paidi ini seorang wali ) dan bukan juga karena wali paidi ini orang kaya tapi karena wali paidi ini orang yg dermawan, suka menolong dan sopan terhadap yg tua dan sayang terhadap yg muda

Ketika memasuki hari ketiga , tubuh wali paidi demam tinggi , sehabis sholat isya yg dilakukan dg terbaring,
tubuh wali paidi tdk kuat menahan, dan wali paidi tidak sadar ( pingsan ) , dia baru tersadar ketika merasakan ada orang yg menyeka tubuhnya dg handuk dingin, orang ini sangat ganteng dan bersih,seorang pemuda yg sangat tampan

“ siapakah anda “ tanya wali paidi

“ saya adalah amalan sholawat yg biasa sampeyan baca, saya akan menjaga sampeyan sampai sembuh“ucap pemuda ini

Wali paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini,

“ apakah aku sudah mati “ tanya wali paidi

Dg tersenyum pemuda ini menjawab “ belum “

Wali paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg mengetuk pintu kamar wali paidi

“ assalamu’alaikum...” ucap tamu tsb

“ wa alaikum salam ..” jawab wali paidi dan pemuda ini berbarengan

Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada wali paidi

“ kang, tamu yg datang ini adalah malaikat “ bisik pemuda

“ apakah malaikat izrail “ tanya wali paidi

“ hehehe, bukan tapi malaikat rohmat “ jawab pemuda

“ kalau begitu bukakan pintu kamarnya mad, gak pa2 kan kalau kamu aku panggil somad “ ujar wali paidi

“ iya gak pa2 kang “ jawab somad dg membuka pintu kamar

Tampaklah yg masuk seorang pemuda yg juga tampan dg membawa baskom

“ siapakah anda “ tanya wali paidi

“ saya malaikat rohmat “ jawabnya

“ kopikah yg kau bawa di baskom itu“tanya wali paidi

“ hahaha...kang..kang “ somad tertawa mendengar pertanyaan wali paidi

Malaikat rohmat lalu meletakkan baskom di meja sebelah tempat tidur wali paidi

lalu menjawab “ bukan kang, tapi air dari telaga kausar guna diminum dan buat wudlu”

Lalu malaikat yg berwujud pemuda tampan ini pamit, dan sekitar 5menit kemudian datang tamu lagi,

ternyata baginda nabi muhammad yg datang, kamar wali paidi lansung harum semerbak, wali paidi berusaha bangkit, tapi nabi menyuruhnya tetap berbaring

“ ali firdaus, bergembiralah...karena derajadmu sudah dinaikkan oleh Allah “ ucap nabi kepada wali paidi

Nama wali paidi ini memang sebenarnya ali firdaus, tapi nabi khidir memanggilnya dg sebutan paidi , nama yg berasal dari kata faedah, nabi khidir berharap wali paidi ini menjadi orang yg berfaedah, karena sebaik2 manusia adalah orang yg bermanfaat buat sesamanya dan itu akhirnya terbukti

Wali paidi mendengar perkataan nabi ini hanya bisa menangis, tidak bisa berkata kata, dia hanya bisam enangis dan menangis lagi. Setelah nabi keluar, datanglah nabi khidir, beliau nabi khidir banyak menurunkan ilmu2 hikmah yg luar biasa kepada wali paidi, walaupun pertemuan wali paidi dg nabi khidir ini begitu singkat tapi ilmu yg didapat wali paidi sama dg ilmu orang yg belajar selama 100 tahun.

Berikutnya datang silih berganti wali2 yg dikenal wali paidi, dan menjelang shubuh datanglah mas kiai mursyid guru dari wali paidi, ketika mas kiai mursyid datang, tubuh wali paidi sudah segar dan sehat, mas kiai mursyid datang dg membawa kopi dan rokok, setelah sholat shubuh berjamaah dg mas kiai mursyid , mereka melanjutkan dg acara ngopi dan ngerokok bareng, wali paidi sekali lagi dapat wejangan2 dari mas kiai mursyid,
mas kiai mursyid sedikit membuka rahasia arsy, membuka jalan yg akan dihadapi wali paidi kelak, dan setelah sholat dhuha mas kiai mursyid pulang,

Memang para wali2 Allah itu ketika sakit banyak mendapatkan ilmu2 hikmah yg luar biasa, kita melihat mereka dg pandangan kasihan karena sakit yg di deritanya, tapi dibalik itu semua para wali2 Allah sangat berbahagia ketika dirinya sakit.

BERSAMBUNG Ke EPS 17
sumber: http://ekapitano.blogspot.co.id

No comments:

Mimpi 23 Romadhon 1442 H

 Sore kisaran jam 10 malam aku berangkat tidur biasanya tengah malam ini karena, mbarep lagi kongkow-kongkow jadi area kekuasaanku di ambil ...