Friday, April 29, 2016

SEKILAS KISAH CERITA TENTANG GURU MURSYID TQN BANTEN BERGELAR " KYAI CILIK "

Beliau terlahir dari orang tua yang senag dan gemar beribadah, ayahandanya adalah seorang kyai dari para kyai, namun tak tenar dikalangan orang biasa, karena memang sikapnya yang tak pernah mau menunjukkan diri, walaupun beliau merupakan keturunan dari syeikh Nawawi Tanahara Banten. Namun aktifitasnya pun seperti orang desa biasa, bercocok tanam disawah dan berdagang dipasar. Setiap hari rumahnya tak sepi dari para kyai yang datang kepadanya guna mengaji ( nyoret-red ) aneka bidang ilmu ( kitab kuning ) kepadanya.
Ibundanya pun orang yang gemar beribadah, dan masih mewarisi darah Tuan Syeikh Maulana Manshur Cikaduen Banten.
Diumurnya yang sangat belia, Alloh telah memberikan keistimewaan kepadanya, yaitu sekitar 2,5 tahun, beliau sudah dilatih ayahandanya untuk belajar membaca Al Qur'an dan aneka bidang ilmu alat seperti nahwu dan shorof, dan dari umur 4 tahun sudah banyak ulama dan masyarakat luar daerah yang datang guna meminta Do'a untuk kebarokahan agama dan dunia, karena dari umur 4 tahun setiap mengucap yang di inginkan tanpa disengaja itu terjadi ( red: saucap nyata ) , yang tak terjangkau oleh akal , sehingga timbul rasa penasaran dan kekhawatiran kedua orang tuanya kepada anaknya, pada saat itu ayahandanya meminta petunjuk kepada Alloh agar diberi tahu apa yang menimpa pada diri anaknya.
Beliaupun mendatangi seorang Ulama' paling sepuh di Banten yang mana beliau merupakan salah satu guru ayahandanya, menurut hasil istikhoroh beliau bahwa yang masuk ketubuh anaknya itu bukanlah ilmu sihir ataupun kekuatan jin atau syetan iblis, melainkan kekuatan nur yang masuk kedalam janin berusia 1 bulan didalam kandungan ibunya, sebab janin berumur 40 hari masih berupa nutfah dan pada umur 100 hari sudah menjadi gumpalan daging, disitulah ruh dimasukkan, maka sampai 7 bulan terjadilah wujud rupa manusia yang masih bayi tetapi belum sempurna.
Maka diusia 9 bulan sempurnalah wujud manusia didalam lathifah, maka lahirlah ia kealam dunia, itulah kenyataan manusia yang pada dasarnya kekuatan ilmu dan nur semua mahkluk dan alam ini di ciptakan dari nur Muhammad dan nur Muhammad tercipta dari nur Alloh, sebagaimana di sabdakan oleh Rosululloh SAW yang artinya :
Sesungguhnya Alloh Ta'ala telah menjadikan terlebih dahulu Nur Nabi Muhammad SAW yang dijadikan dari nur Alloh.
Dan dari Syeikh Abdul Wahhab Asy Sya'rani Rahima humulloh alaih, yang artinya :
Sesungguhnya Alloh telah menjadikan Ruh Nabi Muhammad SAW dari Nur Alloh, dan sekalian alam ini dijadikan dari Nur Nabi Muhammad serta Nabi Adam juga diri atau tubuh kita.
Seprti Nabi Adam yang pertama diciptakan oleh Alloh dari tanah dan air, tetapi dalam diri Nabi Adam ada Nur Muhammad yang dimasukkan atau dititiskan dipundaknya, inilah hakekatnya Alloh mewujudkan nur Muhammad agar hamba-Nya dapat melakukan perintah-Nya, sehingga Nur Muhammad diciptakan dari Nur Alloh. Rosululloh bersabda, artinya :
Aku bapak sekalian ruh dan Nabi Adam, bapak sekalian tubuh atau jasad manusia.
Karena tanpa dengan syari'at, tidak akan tampak Nur wujud itu, dan tidak ada hamba Nya yaitu Nabi Adam juga para nabi dan Rosul yang mana semua itu tercipta dari nur Muhammmad , sampai terwujudlah jasad yang aslinya penutup nabi penghulunya segala nabi dan Rosul ialah nabi Muhammad bin Abdullah dengan Aminah dan tidak akan ada nabi sampai akhir yang mana Alloh telah kabarkan kepada nabi Isa yang bernama Ahmad yaitu nabi Muhammad.
Termasuk para wali dan ulama' beserta kita semua ada Nurnya Muhammad pada diri kita termasuk alam, semua berasal dari nur Muhammad, Alloh menjelaskan dalam hadits Qudsi yang artinya yang pertama dijadikan adalah nur Muhammad.
Disinilah petuah seorang ulama' berbicara kepada muridnya ( yaitu bapak kyai dengan gurunya ) , jadi kesimpulannya apabila ada terjadi kekuatan menimpa seorang hamba-Nya itu ilmu atau nur , yang bersifat menjurus ketaqwaan ketaatan kepada Alloh, dan tidak punya sifat kesesatan dan menyesatkan maka itulah berasal kejadian nur Muhammad dari nur Alloh, sesuai dengan penjelasan kalam Alloh, yang artinya:
Aku jadikan insan Adam dari tanah dan tanah dijadikan dari air, air pun dijadikan dari nur Muhammad, maka ruh dan tubuh tersebut bernama nur muhammad.
Tetapi bila kekuatan ilmu dan nur menimpa hamba-Nya, yang bersifat kesestan dan kesyirikan itu adalah dari nur atau ilmu syetan, jin, iblis yang bersifat sihir, maka dari itu berhati- hatilah dalam hal mengamalkan ilmu dan bergurulah kepada ahlinya supaya tidak di gurui oleh syetan, iblis atau jin.
Dan jagalah perbuatan dan sifat-sifat kita jangan sampai melakukan perbuatan dan sifat-sifat yang buruk, dan jagalah keluarga kita dari makanan yang haram, rizqi-rizqi yang tidak halal karena mengakibatkan putusnya keridhoan Alloh kepada hamba-Nya dan tidak akan dapat nur dan ilmu Alloh.
Carilah eizqi yang halal untuk anak dan istrimu supaya mendapatkan ridho Alloh karena dengan ridho Alloh akan diberikan petunjuk yaitu nur atau ilmu Alloh dengan taufiq dan hidayah- Nya.
Guru ayahandanya pun memberikan nasihat agar ayahandanya berhati-hati dan menganjurkan agar putranya dibawa ke pesantren guru ayahandanya tersebut, dari situlah kyai cilik di bawa ayahandanya dan diserahkan kepada guru beliau, kyai cilik di asuh, di didik agama sambil di arahkan dengan aturan-aturan syari'at sehingga dikit demi sedikit agar dapat mengendalikan kekuatan nur yang telah dijelaskan oleh guru ayahandanya tersebut, yang ada di tubuh kyai supaya tidak timbul kekuatan yang mendorong keinginan yang menjadikan bisa terjadi.
Alhamdulillah dengan izin Alloh beliaupun menjadi normal biasa, ucapanya terjaga tidak langsung terjadi, dari situlah beliau tersohor dengan panggilan Kyai Cilik sehingga banyak yang tidak kenal siapa nama asli beliau.
Dan diumur 5 tahun beliau sudah syi'ar agama, karena banyak kitab-kitab yang telah difahaminya disamping hasil belajar, dan ada juga yang sudah hafal sebelum belajar, dan ketika umur beliau menginjak 6-13 tahun banyak orang masyarakat luar daerah yang mengundangnya untuk memberikan wejangan dan nasehat-nasihat kerohanian meskipun tidak semua beliau datangi, karena dirumah sibuk oleh tamu, dan masih pulang pergi ke pesantren guru ayahandanya sampai beliau wafat, selama 7 tahun 10 bulan diasuh dan di didik oleh guru ayahandanya ( Abuya Sayuthi keturunan Syeikh Maulana Yusuf ) .
Kemudian beliau dititipkan ke seperguruan guru ayahandanya dan juga termasuk sepupunya ( Abuya KH.Halimi ) selam 6 tahun 7 bulan, pada usia 9 tahun beliau diberi ijazah Tharekat dari jalur Syeikh Tholhabudin Turusmi kepada Syeikh Kairem kepada Syeikh Nur Zaman Fatarsih bersamaan, dan selisih 6 bulan beliaupun di ijazahi Tharekat dari jalur Syeikh Abdul karim Tanahara Banten.
Syeikh Asnawi Caringin menitip ijazah kepada Syeikh Sohari dan untuk di serahkan sanad silsilah kepada putranya yang bernama Tubagus Qodim bin Asnawi Caringin lalu kepada kyai cilik, sebelumnya kyai cilikpun telah di ijazah Tharekat oleh ayahandanya sendiri dari jalur Syeikh Nawawi kepada Syeikh Baduyut kepada bapak kyai cilik kepada kyai cilik, karena itu beliau belum baligh maka setelah usia baligh beliau diperintahkan ngebadal artinya mengambil ruang talqin untuk di talqin kembali yaitu datang kepada Abah Anom Suralaya, tetapi mengambil mursyid silsilah dari 3 guru mursyid tersebut diatas.
Tidak berhenti sampai disitu , beliaupun melakukan suluk dan kholwat di pesantren beliau sendiri, dimana sejak usia beliau 10 tahun hingga kini, beliau sudah memiliki santri. Kholwat dan suluk sambil berpuasa yang sudah di lakukan 6 tahun 9 bulan, semoga Alloh meridhoinya dan tidak di jadikan orang-orang yang sombong termasuk murid-muridnya.
Beliau dari zaman Presiden Soeharto , Habibie, Gus Dur sampai Ibu Megawati telah diminta petuah dan do'anya, selalu di undang ke istana Negara dan yang paling sering oleh Soeharto dan Gus Dur. Atas permintaan beliaupun, figur beliau tidak di publikasikan lewat media baik cetak maupun elektronik.
Demikian sekilas tentang Kyai Cilik Mursyid ahli silsilah Tharekat Qodiriyyah Wan Naqsyabandiyyah, jalur Syeikh Abdul Karim Tanahara Banten, Syeikh Nawawi Tanahara Banten dan Jalur Syeikh Tolhah Kalisapu Cirebon.


Cerita ini dikarang langsung oleh beliau sendiri ( kyai Cilik) , karena cerita ini dimuat di bagian halaman depan buku ( kitab ) Tharekat Qodiriyyah Wan Naqsyabandiyyah. dan apabila ada salah pengetikan / penulisan dalam postingan ini mohon di maklum saja. dan semoga tidak bosen- bosennya berkunjung di blog sederhana saya ini,akhir kata wassalam...

sumber: http://sang_petualang.pun.bz

1 comment:

Bejo said...

Mohon ma'af pak..
Kalau boleh tau Nama asli beliau sang kiyai cilik itu siapa pak?
Saya ingin sowan..
Jiwa saya terpanggil...
Sekalian minta alamat lengkapnya..

Mimpi 23 Romadhon 1442 H

 Sore kisaran jam 10 malam aku berangkat tidur biasanya tengah malam ini karena, mbarep lagi kongkow-kongkow jadi area kekuasaanku di ambil ...